Monday, 4 August 2014

[Thing] ...

Banyak orang ketika menonton sebuah film, membaca sebuah buku, me-review apapun selalu mengutarakan pendapatnya masing-masing. Entah itu baik, buruk, hancur, lebur, lain sebagainya.

Terkadang saya mengalaminya langsung ketika saya telah menonton sebuah film dari sebuah studio di bioskop kesayangan kita *gagal fokus* dan ketika itu saya menonton bersama teman-teman saya. Seusai film berlangsung, keluar ocehan "Film nya ga spesial.", "Ah biasa aja.", "Ah, gak sesuai dengan pemikiran gw."

Kalau dengar pendapat seperti itu kadang bisa diterima atau kadang sebel juga dengarnya. Terlebih kalau sebelumnya kita belum pernah menonton dan teman kesayangan kita yang satu itu sudah komplain duluan gak serunya sebuah film yang mau kita tonton. Dan menurut saya sering nya pandangan pendapat dia tidak sesuai ekspetasi pendapat yang saya keluarkan.

Gak salah sih emang, pasti semua bilang suka suka gue, mulut-mulut gue. Ya begitulah...

Kalau pandangan saya, okelah untuk kebebasan berpendapatnya lancar jaya. Tapi kadang kebebasan pendapatnya itu suka kebablasan, sampai untuk mempengaruhi orang lain.

Sempat terpikir ga? Bagaimana sebuah film itu dibuat dari proses casting nya, proses shooting nya, editing, tetek bengek sampai bisa kita tonton di bioskop kesayangan kita? *gagal fokus lagi*

Bagaimana sebuah buku ditulis berdasarkan ide penulis yang mungkin tidak bisa ia selesaikan dalam 1 malam, tapi bisa 1 tahun bahkan 10 tahun!

Bagaimana orang-orang dibalik semua itu bekerja keras dalam menciptakan sebuah karya untuk bisa dinikmati dengan orang banyak?

Terlepas dari itu, pro dan kontra pasti akan ada sepanjang sejarah hidup kita. Dan saya tidak menolak itu. Tapi, 

Bisakah kita membuat film, buku atau apapun lah yang fantastis? Melebihi ekspetasi orang-orang dan semua orang bilang karya kita sempurna?

"Tiada Gading yang tak retak"

Secara pribadi pun, saya tidak bisa. Tetapi setidaknya, saya lebih bisa menghargai semua hasil karya yang diciptakan manusia di muka bumi ini, ketika saya merenungkan kata-kata di atas. Entah sempurna atau tidaknya karya seseorang, ia sudah mengeluarkan jerih payah nya untuk menghasilkan yang lebih bagi sesamanya.

Sejak saat itu juga, saya tidak pernah bisa katakan apapun jelek, tidak berkelas, tidak bernilai, dan lainnya secara berlebihan. Kalau memang tidak sesuai dengan hati atau selera. Saya hanya mengucapkan "Ah, kurang pas." 

"Penghargaan tertinggi didapatkan ketika kita dapat menghargai hasil karya seseorang tanpa berlebihan." - Unknown

-canisiusandrew-
[Thing] [Kasus] [Pemikiran] [Opini]

No comments:

Post a Comment